Gambar Mewarnai Polisi
_mewarnai.webp)
Halaman unduh untuk gambar mewarnai Gambar Mewarnai Polisi. Klik tombol di atas untuk mengunduh gambar dalam format PDF berkualitas tinggi, siap untuk dicetak dan diwarnai.
Gambar Mewarnai Terkait
Dongeng Terkait dari Blog
Si Harimau yang Ingin Punya Teman
Di sebuah padang rumput yang luas dan cerah, hiduplah seekor harimau kecil bernama Timo. Timo bukan harimau biasa—ia suka tersenyum, tidak pernah mengaum sembarangan, dan sangat penasaran dengan dunia di sekitarnya. Setiap pagi, Timo berjalan-jalan di antara semak dan bukit kecil, mencari teman bermain. Tapi sayangnya, hewan-hewan lain takut padanya karena... ya, dia harimau. "Aku nggak gigit, aku cuma pengin main," kata Timo suatu hari pada seekor burung elang yang terbang rendah. Tapi si elang kabur, bahkan meninggalkan sarapannya. Kasihan. Suatu hari, saat sedang duduk di bawah awan putih yang lucu-lucu bentuknya, Timo melihat seekor monyet kecil menangis karena tersangkut di dahan. “Tenang, aku bantu!” seru Timo sambil memanjat pohon dengan lincah. Dengan hati-hati, dia menolong si monyet. “Terima kasih, kamu nggak serem kayak kata-kata hewan lain,” kata si monyet. Dari hari itu, Timo mulai punya teman. Monyet, zebra, bahkan burung elang akhirnya datang bermain. Mereka menyadari, tidak semua harimau menakutkan. Apalagi kalau harimaunya suka senyum dan nggak keberatan main petak umpet. Dan sejak hari itu, Timo jadi harimau paling populer di padang rumput—bukan karena belangnya, tapi karena hatinya. Unduh Gambar mewarnai dalam pdf
Baca Dongeng...Ancaman Nasi Goreng dan Capcay: Kudeta Rasa dalam Kuali Peradaban (Master Bo 3) - Dongeng Kuliner
(Sequel ketiga dari saga makanan absurd: setelah “Bakso vs Mie Legendaris dan Kompetitor Xie Somay”)Bagian 1: Damai yang Gagal DicernaSetelah “Perang Tiga Rasa” antara Bakso, Mie, dan Somay berakhir damai dengan lahirnya MiSoBak, rakyat hidup bahagia. Tiap malam ada festival makanan. Perut kenyang, hati tenang, utang pun sempat lupa ditagih.Namun, seperti halnya sambal yang terlalu lama disimpan, kedamaian ini mulai basi.Dari wilayah Timur yang penuh asap dan suara ceplok telur, muncullah kekuatan baru:Aliansi Goreng-Gorengan: Nasi Goreng & Capcay.Dipimpin oleh Jenderal Goreng (Nasi Goreng Mawut) dan Jendral Sayur (Capcay Hijau Lima Warna), mereka menganggap sup dan kukusan terlalu lembek. Mereka ingin masakan berminyak, berbumbu, dan penuh tumisan yang memantul di atas wajan panas!“Cukup sudah kita hidup dalam kuah!”“Saatnya rasa dibakar, ditumis, dan dicemplungin dengan semangat!”Bagian 2: Provokasi atas piringAncaman pertama muncul ketika penjaja MiSoBak mulai kehilangan pelanggan. Mereka mendengar bisik-bisik:“Eh, lu udah coba Nasi Goreng Rasa Balikan? Ada telur mata mantannya…”“Capcay di gang sebelah bisa bikin kamu lupa mantan. Sayurnya... bisa ngademin dendam.”Dalam semalam, pelanggan MiSoBak pindah ke gerobak tumis.Bahkan Xie Somay, si nyentrik, mulai bikin somay goreng.Chef Lo Biauw? Trauma karena mie-nya ditumis tanpa izin.Master Bo? Marah besar.“Makanan tidak seharusnya berisik!”“Rasa tidak boleh dibakar dengan emosi!”“Dan siapa yang tumis pare...
Baca Dongeng...Pohon Harapan dan Ular Pembisik - Dongeng Anak
Di sebuah hutan yang luas, berdiri sebuah Pohon Harapan yang konon bisa mengabulkan permintaan siapa pun yang menyentuh batangnya dengan hati tulus. Kabar ini menyebar ke seluruh penjuru hutan, dan para hewan pun berbondong-bondong datang. Ada yang berharap menjadi kuat, kaya, atau berkuasa. Tapi ada satu masalah: tidak ada yang tahu di mana tepatnya Pohon Harapan itu berada. Di sinilah muncul Ular, si licik yang berbicara manis tapi penuh tipu daya. Ia tersenyum lebar dan berbisik kepada para hewan, “Aku tahu di mana letak Pohon Harapan. Tapi hanya yang cukup cerdas dan pantas yang bisa menemukannya.” "Siapa yang cukup pantas?" tanya Rusa penasaran. "Orang-orang terpilih… yang bisa membayar dengan sesuatu yang berharga," jawab Ular dengan mata berkilat-kilat. Maka, satu per satu hewan datang membawa sesuatu untuk Ular: buah, daging, bahkan perhiasan yang mereka temukan di desa manusia. Setiap kali seseorang membayar, Ular akan mengarahkan mereka ke sebuah pohon besar di tengah hutan. "Tepuk batangnya tiga kali dan sebut harapanmu!" kata Ular. Para hewan pun melakukannya dengan penuh semangat. Mereka menunggu… menunggu… tapi tidak terjadi apa-apa. "Hmm… mungkin kalian kurang pantas?" bisik Ular lagi. "Cobalah berdoa lebih keras… atau mungkin bayar lebih banyak?" Beberapa hewan percaya dan membayar lebih banyak lagi....
Baca Dongeng...